Review Buku : Ayah (Karya Irfan Hamka)



 Judul : Ayah

Penulis : Irfan Hamka
Penerbit : Republika
Hal : 324 halalaman

"Jangan pernah jadi pendemdam, seberat apapun ujian menimpa" h. 229

☘️Melalui buku karya anak beliau ini kita akan mengetahui bahwa Buya Hamka ternyata bukan hanya seorang ulama dan sastrawan besar, tapi juga seorang yang ahli bela diri, seorang pejuang, dan politikus.

☘️Membaca perjalanan hidup Buya Hamka dari muda, hingga dewasa melalui buku ini sepeti membaca sebuah novel, penulis menceritakan alur cerita dan konflik yang sangat menegangkan. Pembaca terasa terbawa kedalam kisahnya nyata yang terjadi pada saat itu.

☘️Pada bagian pertama buku ini dibahas mengenai nasehat buya tentang hidup berumah tangga dan bertetangga. Kita akan melihat bagaimana luas, dalamnya ilmu Buya Hamka. Beliau membahasnya dengan analogi sehingga mudah dipahami.

☘️Pada bagian kedua dan tiga kisahkan bagaimana beliau sebagai sosok seorang ayah sangat mencintai anak-anaknya. Beliau tegas, pemberani dan pandai bermain silat.

☘️Pada bagian empat dan lima dikisahkan bagaimana perjalanan beliau, istri, dan anaknya naik haji. Dan perjalanan menegangkan mengunjungi negara Arab lainnya. Dikejar angin tornado, bertemu air bah, hampir tabrakan dengan mobil berkecepatan lebih 100 km/j. Dalam menghadapi keadaan yang mengancam jiwa itu beliau selalu berdzikir dan tenang. Sehingga orang² disekitarnya pun ikut merasa tenang. Dan kerennya lagi entah bagaimana mereka selalu selamat dari bahaya itu dengan pertolongan Allah ta'ala.

☘️Lompat ke bagian kesembilan. Disini dikisahkan bagaimana beliau dituduh merencanakan pembunuhan terhadap presiden Soekarno, sehingga harus mendekam di penjara. Kemudian bersitegang dengan M. Yamin ketika menjadi anggota Konstituante karena berbeda pandangan mengenai landasan negara. Lalu mendapat tuduhan menjiplak karya orang lain oleh beberapa majalah, salah satunya yang diasuh oleh Pramoedya Ananta Toer

☘️Atas segala ujian itu beliau tidak pernah meresa dendam dan benci. Bahkan ketika di penjara beliau bersyukur karena beliau memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan karya fenomenalnya yaitu Tafsir Al Azhar.

☘️Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah hidup beliau.

Posting Komentar

0 Komentar