Hidup Bagaikan Sepak Bola: Main Aja, Santai!


"Hidup ini permainan, maka bermainlah secara cantik. Karakter seseorang terlihat saat dia bermain."
(Fahruddin Faiz, Menjadi Manusia Menjadi Hamba, Hlm. 177)


Timnas Indonesia baru saja mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U23.  Bukan hanya lolos, tapi juga berhasil mengalahkan tim-tim kuat, seperti Australia, Yordania, dan terakhir timnas U23 Korea Selatan. 

Sepakbola sebenarnya hanyalah permainan, tapi lihat bagaimana dia bisa membuat fans dan orang-orang yang menontonya senang, menangis, tertawa, deg degan, dan membuat lupa permasalahan yang dihadapinya.

Sekarang bayangkan hidup ini sebagai pertandingan sepak bola. Kita semua pemain, di lapangan hijau kehidupan, berlari mengejar mimpi dan gol kita masing-masing. 

Sama seperti di sepak bola, ada pasang surut dalam hidup. Terkadang kita menggiring bola dengan mulus, melewati rintangan dengan mudah, dan mencetak gol demi gol. Di lain waktu, kita terjatuh, bola direbut lawan, dan gawang kita dibobol. 

Namun, layaknya pertandingan sepak bola, hidup ini bukan tentang kemenangan semata. Ini tentang kerja sama tim, strategi, dan pantang menyerah. Kita harus bekerja sama dengan orang lain, saling menguatkan saat terjatuh, dan bangkit kembali saat kalah. 

Kita harus memiliki strategi untuk menghadapi rintangan, membaca permainan kehidupan, dan memanfaatkan peluang yang ada. 

Dan yang terpenting, kita harus selalu ingat bahwa hidup ini hanyalah permainan. Kita harus menikmatinya, belajar dari setiap momen, dan tidak terlalu serius menanggapi kekalahan. 

Pada akhirnya, yang terpenting adalah kita telah bermain dengan penuh semangat, sportifitas, dan rasa cinta terhadap permainan. 

Jadi, mari kita nikmati hidup ini seperti bermain sepak bola. Berikan segalanya, nikmati setiap momen, dan jangan lupa untuk selalu bersenang-senang. 

Ingatlah, peluit akhir akan selalu berbunyi. Yang terpenting adalah kita telah memberikan yang terbaik dan meninggalkan kenangan indah di lapangan kehidupan.

"Bila hidup adalah permainan, nikmatilah setiap naik turunnya gelombang permainan hidup. Serunya di situ. Terkadang Anda tertawa ketika sukses, terkadang menangis karena sedih tapi ingatlah itu hanya akting. (Fahruddin Faiz, Menjadi Manusia Menjadi Hamba, Hlm. 197)

Posting Komentar

0 Komentar