Pengalaman Pertama Jadi Khotib

Foto Latihan Sebelum Tampil


Hari raya Idul Adha atau yang biasa juga disebut dengan hari raya kurban. Bukan kurban perasaan ya hhe...
Disebut juga hari raya kurban karena hari raya ini berkaitan dengan peristiwa kurban. Yaitu peristiwa dimana Nabi Ibrahim as. diperintahkan oleh Allah ta'ala untuk menyembelih atau mengorban anaknya yang sangat dia cintai dan sangat dia banggakan, yaitu Nabi Ismail as.

Allah ta'ala ingin menguji keimanan Nabi Ibrahim as. Yang akhirnya di ganti-Nya dengan seekor domba ketika akan disembelih.

Oke teman-teman jadi semua orang dikampungku selalu antusias jika merayakan hari raya ini. Karena ini adalah momen dimana kita bisa makan daging. Kalau beli sendiri kan harganya lumayan mahal juga. Kalau yang ini mah gratis.. tis tis.. hhe..

Tapi selain makan daging gratis ada hal istimewa lain bagiku dihari raya idul adha kali ini. Karena aku mendapat tugas untuk menjadi khatib saat sholat id kali ini.

"Siapa yang siap jadi khotib untuk sholat Idul Adha nanti dilanggar kita, ya Usman bagaimana" ujar Pa Hasbi Salim. M.M.Pd. Beliau adalah salah satu panitia di langgar raudhatul asran kami. Beliau juga seorang guru yang aktif mengajar di SMA 1 Amuntai. Selain itu beliau juga merupakan salah satu mu'allim di Pondok Pesantren RAKHA Amuntai dan pengasuh di Pesantren LAPAS Amuntai.

Kontan saja aku langsung kaget dengan pertanyaan beliau. Rasanya seperti disambar gledek disiang bolong. Jantungku rasanya mau copot saja. Hhe...

Saat itu aku tidak enak menolak karena di antara pemuda-pemuda yang hadir pada saat itu. Akulah pemuda yang umurnya paling tua. Walaupun sebenarnya kalau dari wajah, kami keliatanya seumuran semua 😁. 

Selain itu beliau sebelumnya juga sudah pernah mengajariku bagaiman tatacara khotbah dan prakteknya.

Lalu terjadilah perang. Bukan perang dunia ke tiga ya hhe.. Tapi ini perang dalam diriku sendiri antara ingin mengatakan ya atau tidak.

Akpun teringat nasehat yang dulu beliau pernah katakan bahwa sebagai seorang mahasiswa kita harus, pertama, pantang menolak tugas. Kedua, pantang tugas tak terselesaikan.

Jiwa mudaku pun merasa tertantang. Berkobar kobar semangatku dan yg tanpa ku jawab "ya, saya siap".

Dua minggu lagi menuju hari raya idul adha. Teks khotbah pun mulai ku susun dan ku rakit. Kata demi kata. Kalimat demi kalimat sehingga terbentuklah sebuah pargraf.

Ditemani sebuah buku tentang khotbah yang beliau berikan padaku dan sedikit nyontek contoh-contoh khotbah tentang idul adha di mbah google hhe... Teks khotbahku pun akhirnya rampung. Tapi sepertinya masih butuh sedikit perbaikan.

Siang beganti malam. Malam berganti siang. Matahari tenggelam berganti bulan. Bulan tenggelam berganti matahari. Terus saja seperti itu sampai korupsi di Indonesia hilang.

Hari demi hari ku lewati. Tiada hari tanpa aku latihan khotbah. Sampai-sampai aku di tegur oleh kakakku karena terlalu semangatnya aku menggetarkan pita suaraku dengan volume yang sangat nyaring. Lebih nyaring dari TOA mesjid kayaknya 😁

" Usman kalau latihan suaranya jangan terlalu keras, malu kedengeran sama tetangga, dikira ada apa lagi" ujarnya

Ibuku hanya tersenyum mendengarnya
Sedangkan ayahku asyik mendengar televisi namun sesekali menengok ke arahku, kadang juga memberikan sedikit masukan. Misalnya beliau berkata
"kalau bisa cerita tentang Nabi Ibrahim as. nya di panjangin lagi biar sesuai dengan suasana idul adha nya"

Lima hari lagi hari raya idul adha akan segera tiba. Malam itu setelah sholat isya kami para pemuda pun bekumpul kembali bersama Mu'allim Hasbi untuk melihat sejauh mana persiapan kami. Mulai dari yang jadi imam, bilal, dan khotib.

Satu perstu kami menampilkan hasil latihan kami. Lalu tiba lah sesi kritik dan saran. Aku menduga kalau akulah yang nantinya akan banyak menerima kritik dan saran itu. Dan benar saja akulah yang juara, eh yang terbanyak maksudnya.

Mulai dari isi khotbahku sampai bagaimana intonasi ku saat membaca khotbah.

Isi khotbah pun aku revisi. Pun juga cara ku membaca khotbah aku sesuaikan agar pas dengan yang dikatakan oleh mu'allim.

Hari raya sudah semakin dekat. Aku semakin gugup. Apalagi setelah di beri komentar kemarin. Aku semakin resah dan gelisah.

Makan tak enak. Rasanya kalau makan sepiring jadi mau nambah jadi dua piring. Tidur tak nyenyak. Kayak orang lagi kasmaran. Siang malam terbayang wajah khotbah terus.

Hari yang di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Pagi pukul 7 ayah, ibu dan kakakku sudah siap untuk berangkat sholat Id. Tapi berangkatnya tidak ke langgar dimana aku diberi tugas khotbah. Tapi ke mesjid.

Entah karena takut atau malu kalau mendengar suaraku saat khotbah nanti. Takut kalau aku melakukan kesalan mungkin. Atau mungkin karena orang tua dan saudaraku punya najar yang mengharuskan mereka ke mesjid.  Hhe...

Jujur, padahal aku sebenarnya juga takut. Takut kalau nanti ada salah dan di komentari orang macam-macam lagi.

Perang dalam jiwa masih saja berkecamuk. Sebelum tampil aku sudah membentingi diri dengan berbagai macam doa, mulai dari doa selamat, doa tolak bala' sampai doa sapu jagat. Sambil di dalam hati meminta ampun dan pasrah diri hanya kepada Allah ta'ala semata.

Sholat Id sudah dilaksankan. Kemudian bilal membaca  
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ... الخ
Shalawat itu menandakan khatib akan segera maju kedepan. Akupun maju. Ku ucap salam. Lalu ku baca teks khotbahku sampai selesai. Ku baca dengan lantang dan nyaring agar hilang rasa gugupku.

Dan..... selesai sudah tugasku. Hilang sudah semua bebanku. Rasanya ini hati sudah plong. Karena sudah menyelesaikan amanah ini. Tugas ini. Walaupun tidak sesempurna yang aku harapkan. Tapi itu wajar, namanya juga baru pertama kali hhe...

Dan satu lagi komentar dari orang-orang yang  dari awal aku cemaskan. Ternyata mereka biasa saja saja, acuh-acuh saja.

Hikmah:
1. Gugup itu wajar. Jantung berdebar-debar saat di depan orang banyak itu wajar. Itu artinya jantung kita bekerja normal. Malah aneh kalau jantungnya tidak berdebar. Jangan-jangan ... !?
2. Memulai sesuatu itu memang sulit. Tapi jika tidak pernah mencoba kita tidak akan pernah tahu hasilnya.

Oh ya ini ada satu bonus lagi buat teman-teman 👇👇👇😁🙏

Posting Komentar

0 Komentar